Keblinger

Keblinger

Renungan harian 25 Desember 2011- Sikap syukur menyambut kedatangan Yesus

| Minggu, 25 Desember 2011

Minggu, 25 Desember 2011

Bacaan Injil : Malam: Luk. 2:1–14/Fajar: Luk. 2:15–20
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: ”Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.” Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan mere­nungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Renungan
Malam Kudus berlanjut di hari baru, pada perayaan Kelahiran Tuhan ini. Kedatangan yang sangat sederhana namun disambut oleh gema pujian para malaikat. Sementara itu orang-orang sederhana adalah kelompok pertama yang diberi kabar oleh para malaekat itu. Dengan kesederhanaan itu pula, mereka datang menemui Sang Mesias kecil. Sebuah berita gembira yang disampaikan dan diterima dengan kegembiraan pula. Tanpa menunda mereka pergi untuk melihat kenyataan kabar sukacita itu.
Pada hari penuh rahmat ini, disajikan peristiwa yang mendalam. Sikap para gembala sederhana yang bergegas, bergerak menuju ke tempat kelahiran Yesus. Sikap yang sungguh tulus ini menghantar para gembala di hadapan Yesus. Mereka tidak banyak bicara namun bertindak. Kesederhaan mereka telah membantu mereka untuk menyambut sang Sumber Hidup.
Kini giliran kita untuk datang dan bersujud ke hadirat-Nya. Di hadapan Yesus kita sama seperti para gembala itu. Kita perlu memberikan waktu kita untuk datang kepada-Nya. Inilah sikap syukur dan penyambutan kita atas kedatangan-Nya di tengah kehidupan kita sekarang ini. Di hadapan-Nya kita membawa diri kita yang lebih berharga daripada hadiah lain.

(Renungan Harian Mutiara Iman 2011, Yayasan Pustaka Nusatama)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 Bacaan Injil Harian