Keblinger

Keblinger

Renungan harian 26 Desember 2011-Kegembiraan umat Kristiani dikaitkan dengan penghayatan spiritualitas salib dan pelayanan kepada sesama manusia

| Minggu, 25 Desember 2011

Senin, 26 Desember 2011


Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerah­kan kamu kepada majelis agama dan me­reka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya.
Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Renungan :
Sehari setelah kegembiraan Natal, kita merayakan pesta St. Stefanus martir pertama (bdk.Kis.6:8-7:60). Oleh iman dan pewartaannya, Stefanus memberi kesaksian tentang Yesus Kristus dengan darahnya sendiri. Sementara itu, banyak megara menjadikannya sebagai hari liburan nasional dengan sebutan “Boxing Day”, seperti Inggris, Australia, Canada, Swiss, New Zealand, negara-negara Skandinavia, dll.
Pada Perayaan ini biasanya dihimpun sumbangan-sumbangan yang akan diberikan kepada kaum miskin. Dengan ini kita menemukan perwujudan tiga kewajiban gereja sekaligus: kerygma, martiria dan diakonia, Kerygma: gereja mewartakan kelahiran Kristus. Martiria: Gereja bersaksi tentang  kebenaran iman iitu, kendatipun terancam hidupnya. Diakonia: Gereja melayani orang-orang yang memerlukannya, teristimewa kaum miskin dan terpinggirkan. Maka perayaan ini pun langsung membentuk Koinonia, yakni persekutuan umat. Tuhan yang terbuka bagi semua orang. Di dalam persekutuan inilah kita merayakan kehadiran Tuhan yang penuh cinta, Liturgia.
Pesta St. Stefanus mengingatkan kita, bahwa kegembiraan umat Kristiani  haruslah selalu dikaitkan dengan penghayatan spiritualitas salib dan pelayanan kepada sesama manusia, karena kegembiraan kita adalah kegembiraan umat manusia yang memperoleh karunia penebusan. Oleh salib dan kebangkitan Kristus kita diselamatkan, maka kita pun wajib mewartakan keutamaan salib dan kebangkitan. Kita belajar sabar menerima salib dan penderitaan, kita belajar mensyukuri karunia kegembiraan kebangkitan. Dengan itu kita bersaksi tentang keutamaan iman. Semoga bangsa manusia melihat kebenaran itu dan mau menerima Kristus.
Sumber : Berjalan bersama Sang Sabda

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 Bacaan Injil Harian