Minggu, 11 Desember 2011
Pekan Adven III (U)
St. Damasus, Paus
Yes 61:1-2a,10-11,
MT Luk 1:46-48,49-50,53-54,
1Tes 5:16-24,
Bacaan Injil : Yoh 1:6-8,19-28
St. Damasus, Paus
Yes 61:1-2a,10-11,
MT Luk 1:46-48,49-50,53-54,
1Tes 5:16-24,
Bacaan Injil : Yoh 1:6-8,19-28
Renungan
Yesaya bernubuat bahwa Allah akan mengutus yang diurapi untuk membawa bangsa yahudi kembali dari pengasingan (Yesaya 61). Ia Yang diurapi akan membawa kabar baik (kata yang sama sebagai “Injil”) – berita tentang kebebasan bagi mereka yang tertindas oleh dosa, kegelapan, keputusasaan, dan kehancuran (Yesaya 61:1-2).
Ketika Yohanes Pembaptis mengumumkan kedatangan Mesias yang diurapi Tuhan , para pemimpin agama mempertanyakan otoritasnya untuk berbicara dengan berani dalam nama Tuhan. Mereka bertanya terus terang, “Siapa kau?” dan “Apa katamu tentang dirimu sendiri?” Mereka ingin tahu apakah dia benar-benar dikirim oleh Tuhan. Apakah dia mengklaim sebagai Mesias atau salah satu nabi besar yang diharapkan kembali dan mengumumkan kedatangan Mesias (lihat Maleakhi 4:5, Ulangan 18:15)?
Yohanes tidak ragu dan tidak keliru mengidentifikasikan tentang panggilan dan misi Nya. Dengan kerendahan hati dan ketulusan ia mengatakan bahwa ia hanya menyuarakan penawaran kepada bangsa nya untuk bersiap akan kedatangan Penguasa terbesar dari semua, yang diurapi Allah dan Mesias.
.
Yohanes sungguh menyadari identitasnya yang sesungguhnya. Ia melihat ada identitas istimewa telah diberikan kepadanya oleh Tuhan sendiri.Meskipun demikian, ia pun tahu bahwa ada pribadi lain yang jauh lebih besar kuasanya. Di sinilah kita masih perlu belajar: menyadari kekuatan dalam diri kita, tetapi juga menyadari bahwa itu semua harus digunakan untuk membawa orang pada Tuhan sendiri, bukan pada diri kita.
.
Yohanes sungguh menyadari identitasnya yang sesungguhnya. Ia melihat ada identitas istimewa telah diberikan kepadanya oleh Tuhan sendiri.Meskipun demikian, ia pun tahu bahwa ada pribadi lain yang jauh lebih besar kuasanya. Di sinilah kita masih perlu belajar: menyadari kekuatan dalam diri kita, tetapi juga menyadari bahwa itu semua harus digunakan untuk membawa orang pada Tuhan sendiri, bukan pada diri kita.
Yesus, jiwaku bersorak-sorai di dalam Engkau, karena Engkau telah melakukan perbuatan besar bagiku. Kobarkan selalu api Roh itu dalam diriku. Amin.
Sumber : Dayly Scripture dan Ziarah batin 2011
0 komentar:
Posting Komentar